Apa itu Laporan Keuangan Konsolidasi?, Kapan diperlukan?
Metode / Pendekatan/Approach apa saja yang biasa dipakai?, Bagaimana
prosedurnya?. Mulai posting ini sampai beberapa
posting ke depan saya akan membahas mengenai LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI,
mulai dari konsepnya, metode-metodenya, prosedurnya, tentu saja akan disertai
oleh contoh-contoh kasus, tidak ketinggalan kajian perpajakan terkait dengan
perusahaan induk (parent company) dan anak (subsidiary) atau cabang, serta
perwakilan (representative). Oh ya, di akhir serie nanti saya juga akan bagikan
kepada anda worksheet laporan keuangan konsolidasi, berupa template laporan
keuangan konsolidasi, jika diperlukan. Layaknya template, tentu sudah ada
formula di dalamnya.
Laporan Keuangan Konsolidasi termasuk “advance financial accounting”
topic.
Bagi rekan-rekan yang belum pernah menangani laporan keuangan konsolidasi, dan
ingin mengingat-ingat kembali topic yang pernah di ajarkan di Akuntansi
Keuangan Lanjutan pada akhir-akhir semester perkuliahan dahulu. Jangan
khawatir, kita akan mulai dari konsep dasarnya sekali. Dan pelan-pen nanti akan
kita tingkatkan ke bagian-bagian yang lebih mendalam seiring dengan tingkat
pemahaman kita.
Bagi rekan-rekan yang sedang (sudah pernah) menangani laporan keuangan
konsolidasi, mungkin tidak ada salahnya untuk mengikuti pembahasan awalnya
juga. Siapa tahu ada bagian tertentu yang anda tinggalkan, atau bahkan mungkin
ada bagian dari pembahasan awal ini yang bisa membuka sumbat yang selama ini
mengganjal pemahaman (penguasaan) anda di dalam membuat laporan keuangan
konsolidasi.
Okay, enough with talks, kita mulai ke topic-nya….
Gambaran Umum Laporan Keuangan Konsolidasi
Definisi Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih
anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.
Dari difinisi umum diatas, dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan
Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan
konsolidasi tidak diperlukan.
Artinya; jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka
adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat
laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan,
ditambahkan atau yang sejenisnya. So, there is no point to construct a
consolidated financial statement.
Catatan: Wujud concrete dari “hak kendali
yang lebih” disini adalah adanya kepemilikan saham beredar yang mayoritas
(lebih banyak) dibandingkan perusahaan yang lainnya.
Tujuan laporan keuangan konsolidasi
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar
dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah
perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan
diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus
didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Konsolidasi diharuskan jika satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar
dari perusahaan lain.
Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
[-].Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan
hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham,
kreditor dan peyedia dana lainnya.
[-].Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik
mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan
individual yang membentuk entitas konsolidasi.
Perlu disadari; Disamping memberi manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga
dapat menjadi ekses yang tidak baik, antara lain:
[-]. Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan
kinerja perusahaan lain yang bagus.
[-]. Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk
perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
[-]. Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk
tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk
perusahaan.
[-]. Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang
[-]. Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian
yang wajar.
Gambaran Umum Proses Konsolidasi
Sebagai informasi awal saja, secara umum prosedur dan proses pembuatan laporan
keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Laporan keuangan terpisah (dari dua entity atau lebih) digabungkan atau
ditambahkan bersama-sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk
menghasilkan laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi tersebut
terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila
kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.
Agar memperoleh pemahaman yang complete dan utuh mengenai prosedur dan cara
membuat laporan keuangan konsolidasi, maka di posting saya berikutnya, saya
akan bahas mengenai M&A Accounting (Merger & Acquisition Accounting) terlebih dahulu. Di sana akan
dibahas mengenai konsep Merger & Acquisition, dan prosedur pembuatan
laporan konsolidasi pada saat Merger/Acquisition terjadi. Dengan memahami
konsep dan prosesnya sejak awal, saya berharap; pemahaman prosedur pembuatan
Laporan Keuangan Konsolidasi pasca penggabungan nantinya bisa lebih mudah
dipahami. Sampai ketemu di Merger & Acquisition Accounting - Part1.
dan Merger & Acquisition Accounting - Part2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar