Pengertian Perikanan
Apakah sebenarnya yang dimaksud
dengan perikanan itu ? banyak sekali pendapat dari berbagai ahli mengenai
perikanan.
Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), KUBI mengartikan perikanan adalah perihal
yang menyangkut urusan (penangkapan, pemeliharaan) ikan. (KUBI;1983;778)
Sedangkan dalam bahasa Inggris perikanan (fishery) diartikan dengan ;
(1) part of the sea where fish are cought commercially: offshore fisheris,
ie at some distance from the coast; (2) business or industry of fhising.(As.Hornby;1989;460)
Mencermati pengertian tersebut mungkin dapat kita lihat intinya bertumpu pada
ikan.
Dalam
undang-undang (UU) No.9 Tahun 1985 pasal 1 huruf disebutkan: “Perikanan
adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya ikan”. Bahkan Undang undang RI nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan
atas undang undang nomor 31 tahun 2004 menyatakan bahwa :
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra
produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam
suatu sistem bisnis perikanan.
Tidak
ada yang salah memang dengan pengertian terhadap perikanan seperti yang kita
kemukakan di atas, setidaknya dalam wacana pengertian perikanan yang umum.
Namun jika kita simpulkan maka Perikanan dapat semua kegiatan yang
berkaitan dengan ikan, termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan
maupun budidaya dan atau mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
pangan sumber protein dan non pangan.
Jika
kita membicara mengenai masalah peikanan, maka dapat kita uraikan sebabagi berikut diantaranya :
1.
Sunmberdaya ikan
2.
Ikan
3.
Lingkungan sumberdaya ikan
4.
Pengelola perikanan
5.
Penangkapan ikan
6.
Pembudidaya ikan
7.
Konservasi sumberdaya ikan
Negara kita ini sangat kaya dalam
hal potensi ikan. Berdasarkan perkiraan secara keseluruhan potensi lestari
sumberdaya perikanan laut Indonesia berjumlah 6,6 juta ton/tahun, terdiri dari
4,5 juta ton di perairan Indonesia dan 2,1 juta ton di perairan ZEE. Perkiraan
potensi tersebut berasal dari beberapa jenis ikan laut, yaitu ikan pelagis
kecil 3,5 ton, ika perairan karang 0,048 juta ton per tahun. Perairan laut
Indonesia memiliki banyak sekali jenis ikan (sekitar 3.000 jenis).
Pada dasarnya, sumberdaya ikan laut
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Ikan pelagis kecil terdiri dari jenis ikan antara lain ikan layang, ikan
kembung, ikan selar,
sardin dll.
2.
Ikan pelagis besar terdiri dari jenis ikan antara lain ikan tongkol,
ikan tuna, cakalang dll.
3.
Ikan demersal terdiri dari jenis ikan antara lain ikan kakap merah,
bawal, kerapu,
manyung, peperek, dll.
- Ikan
Ikan adalah segala jenis organisme yang yang
seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. (undang undang nomor 31 tahun 2004
pasal 7 ayat 5)
Ikan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati perairan, baik yang diolah maupun yang tidak diolah,
yang diperuntungkan sebagai makanan bagi konsumsi manusia termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makan atau minuman (Direktorat
Standardisasi dan Akreditasi Ditjen P2HP, 2010)
Jenis-jenis ikan :
1.
Pisces (Ikan bersirip)
Hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin,
yang hidup di air dan bernafas dengan insang.
2.
Crustacea (Udang, Rajungan, kepiting
dan sebangsanya)
Hewan yang tidak bertulang belakang (avertebrata) dan
berbuku-buku (arthropoda)
3.
Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi,
gurita, siput, dan sebangsanya)
Hewan bertubuh lemak dan biasanya memiliki pelindung tubuh
yang berbentuk cangkang yang terbuat dari zat kapur yang berguna untuk
melindungi diri.
4.
Coelenterata (Ubr-ubur, karang dan
sebangsanya)
Jenis hewan yang bersel banyak dan memiliki tentakel.
5.
Echinodermata (Tripang, bulu babi
dan sebangsanya)
6.
Amphibia (kodok dan sebangsanya)
7.
Reptilia (buaya, penyu kura-kura,
biawak, ular air dan sebangsanya)
Hewan vertebrat berdarah dingin yang memiliki sisik.
8.
Mamalia ( paus, lumba-lumba, pesut,
duyung dan sebangsana)
9.
Algae (rumput laut dan
tumbuh-tumbuhan lain yang hidup di laut).
- Lingkungan Sumberdaya Ikan
adalah perairan tempat kehidupan sumberdaya ikan, termasuk biota dan faktor
alamiah sekitarnya.
- Luas laut Indonesia 5,8 juta
km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai 95.181 km (garis pantai
terpanjang keempat di dunia). Yang meliputi ; Perairan laut teritorial 0,3
km2, Perairan Nusantara 2,8 km2, Perairan ZEE 2,7 km2
- Penangkapan Ikan
adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan
dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan
kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah,
dan / atau mengawetkannya.
Kegiatan usaha penangkapan terhadap
jenis-jenis sumberdaya perikanan antara lain :
1.
Udang laut yang termasuk sumberdaya demersal ditangkap dengan alat
penangkap pukat
udang, jatilap (jaring trammel)
jaring insang dasar serta dogo/cantang
2.
Ikan tuna cakalang dan cucut ditangkap dengan alat tangkap dengan alat
penangkap
seperti rawai tuna, rawai tegak
lurus, pancing tonda, huhate, pukat cincin ukuran besar,
jaring insang, serta rawai cucut.
3.
Ikan pelagis kecil misalnya lemuru, tembang, japuh, kembung dll.
Diusahakan alat
penangkap seperti pukat cincin,
payang, bagan, pukat tepi, jaring insang, jaring lingkar
dan pakaya.
4.
Untuk Ikan demersal lainnya yaitu Petek, kakap, kerapu, ikan sebelah
dll. Dapat
ditangkap dengan dogol, jogol,
cantrang, jaring insang dasar, rawai dasar bubu dasar,
pukat tepi, serta pancing tangan
(hand line)
- Jumlah produksi perikanan
tangkapan yang diperbolehkan maksimum 5,2 juta ton per tahun.
Food Agriculture
Organization (FAO, sebuah lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa
yang menangani masalah pangan dan pertanian dunia), pada tahun 1995
mengeluarkan suatu tata cara bagi kegiatan penangkapan ikan yang bertanggung
jawab (Code of Conduct for Resposible Fisheries- CCRF). Dalam CCRF ini, FAO
menetapkan serangkaian kriteria bagi teknologi penangkapan ikan ramah
lingkungan. Sembilan kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Alat tangkap
harus memiliki selektivitas yang tinggi.
Artinya, alat tangkap tersebut diupayakan hanya dapat menangkap ikan/organisme lain yang menjadi sasaran penangkapan saja.
Artinya, alat tangkap tersebut diupayakan hanya dapat menangkap ikan/organisme lain yang menjadi sasaran penangkapan saja.
2. Alat tangkap
yang digunakan tidak merusak habitat, tempat tinggal dan berkembang biak ikan
dan organisme lainnya.
3. Tidak
membahayakan nelayan (penangkap ikan
Keselamatan
manusia menjadi syarat penangkapan ikan, karena bagaimana pun, manusia
merupakan bagian yang penting bagi keberlangsungan perikanan yang produktif.
4. Menghasilkan
ikan yang bermutu baik.
Jumlah ikan yang
banyak tidak berarti bila ikan-ikan tersebut dalam kondisi buruk. Dalam
menentukan tingkat kualitas ikan digunakan kondisi hasil tangkapan secara
morfologis (bentuknya).
5. Produk tidak
membahayakan kesehatan konsumen.
Ikan yang
ditangkap dengan peledakan bom pupuk kimia atau racun sianida kemungkinan
tercemar oleh racun.
6. Hasil tangkapan
yang terbuang minimum.
Alat tangkap
yang tidak selektif (lihat butir 1), dapat menangkap ikan/organisme yang bukan
sasaran penangkapan (non-target). Dengan alat yang tidak selektif, hasil
tangkapan yang terbuang akan meningkat, karena banyaknya jenis non-target yang
turut tertangkap. Hasil tangkapan non target, ada yang bisa dimanfaatkan dan
ada yang tidak.
7. Alat tangkap
yang digunakan harus memberikan dampak minimum terhadap keanekaan sumberdaya
hayati (biodiversity).
Alat tangkap dan
operasinya tersebut tidak menyebabkan kematian semua mahluk hidup dan merusak
habitat.
8. Tidak menangkap
jenis yang dilindungi undang-undang atau terancam punah.
9. Diterima secara
sosial.
(menguntungkan
secara ekonomi, tidak bertentangan dengan budaya setempat, tidak bertentangan
dengan peraturan yang ada.
- Pengelolaan Perikanan
Pengelolaan sumberdaya ikan
merupakan suatu aspek yang sangan menonjol dalam hal perikanan ini karena
sangat dibutuhkan kemampuan yang tinggi dalam pengelolaan agar dapat
meningkatkan hasil pendapatan disektor perikanan ini.
Kata pengelolaan ini diambil dari
kata ‘manajemen’. Yang mana kita tahu bahwa unsur dasar manajemen adalah
P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) unsur inipun ada dalam
manajemen perikanan (Fisheries Management).
Pengertiannya adalah semua upaya, termasuk proses
yang terintegrasi mulai dari pengumpulan informasi, analisis,
perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan
implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang
perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan
untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan
tujuan yang telah disepakati.
Sementara Widodo dan Nurhakim (2002)
mengemukakan bahwa secara umum, tujuan utama pengelolaan sumberdaya ikan adalah
untuk :
1). Menjaga kelestarian produksi, terutama melalui
berbagai regulasi serta tindakan perbaikan (enhancement).
2). Meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social para
nelayan serta
3). Memenuhi keperluan industri yang memanfaatkan
produksi tersebut.
- Pembudidaya Ikan
adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan / atau membiakkan ikan
serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan. Pembudidayaan ikan
juga disebut dengan pembudidayaan perairan (akuakultur)
Yang dimaksud budidaya adalah
kegiatan pemeliharaan untuk:
a. memperbanyak (reproduksi)
b. menumbuhkan (growth)
c. meningkatkan mutu biota akuatik
sehingga memperoleh keuntungan.
Tujuan usaha budidaya
•Meningkatkan jumlah pangan
Kita bisa meningkatkan jumlah pangan
yang sangat berguna bagi kita dari hasil budidaya tersebut.
•Mengimbangi penurunan persediaan ikan
secara alami
Dengan budidaya kita tidak hanya
memperoleh hasil dari panen kita, tapi kita juga membiakkan ikan tersebut, jadi
akan terjadinya siklus.
•Mencukupi kebutuhan protein hewani
protein
merupakan salah satu sumber gizi yang penting bagi tubuh manusia, protein
berperan sangat penting selain untuk menunjang keberadaan setiap sel tubuh juga
sebagai proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa sedikitnya wajib
mengkonsumsi 1 gr protein per kg sesuai berat tubuhnya.
•Meningkatkan produk lain, seperti:
mutiara, rumputlaut, dll
- Konservasi Sumberdaya Ikan
adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya ikan,
termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan,
dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
dan keanekaragaman sumber daya ikan.
Dari pengertian
ini jelas bahwa tujuan utama dari konservasi sumberdaya ikan adalah upaya
melindungi melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya ikan untuk menjamin
keberadaan, ketersediaan dan kesinambungan jenis ikan bagi generasi sekarang
maupun yang akan datang.
Kita tau indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan
terbesar di dunia, meskipun begitu Indonesia baru memiliki Kementerian Kelautan
dan Perikanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) menangani perikanan tangkap, perikanan budidaya,
industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi perairan,
pembangunan pulau-pulau kecil, produksi garam, pemanfaatan benda-benda berharga
dari kapal tenggelam, serta pengembangan sumber daya alam nonkonvensional di
wilayah pesisir dan samudra.
Sejak
kehadiran KKP tampak sejumlah kemajuan. Produksi perikanan, yang pada tahun
1999 baru 3,5 juta ton (peringkat ketujuh dunia), tahun 2010 mencapai 10,5 juta
ton dan Indonesia menjadi produsen perikanan terbesar ketiga setelah China (55
juta ton) dan India (14 juta ton).
Namun,
masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai. Sampai sekarang mayoritas
nelayan, terutama nelayan buruh, masih hidup dalam kubangan kemiskinan. Bahkan
ironisnya, stok ikan di beberapa wilayah perairan laut seperti Selat Malaka,
Laut Jawa, pesisir selatan Sulawesi, Selat Bali, dan Arafura telah mengalami
tangkap jenuh (fully-exploi-ted) atau kelebihan tangkap (overfishing). Jadi
marilah kita menjaga dan melestarikan sumber daya laut kita ini bersama-sama,
untuk anak cucu kita nanti.
Then, when talking about milder cases of addiction, online
BalasHapusgaming is less harmful habit than watching Dr. Learning new things are always
better for the brains both for the young people as well as for the adults.
' The system has high tech liquid crystal display that lent great graphics in black and green. It's gained a
lot of honours and also multiple nominations like "The Greatest Recreation of All Time throughout 2007 along with 2nd "100 Online video Online games
ever. Sweet and simple are two words that make Tetris so appealing to players initially.
Review my blog post: free-tetris
What the......????
BalasHapusjudul buku dan penerbit dari "Direktorat Standardisasi dan Akreditasi Ditjen P2HP, 2010" apa ya??????
BalasHapusmohon dibantu...