Penjelasan I
Asal kata ALIEN berasal dari kata ALIENATION dlm bahasa Inggris, ALIENASI (kalo bahasa Indonya) yg berarti “ASING/PENGASINGAN”. Lalu kata ini diadopsi untuk menunjukan kata makhluk asing yaitu ALIEN.
Bagi temen2 yg mungkin belum percaya adanya pengakuan alien dlm Islam mungkin mengutip ayat ini :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz Zaariyat [51] : 56).
Jadi kalo bukan manusia ya jin (kebanyakan ngomong gini)
Tapi ada yg perlu lebih diperhatikan yaitu kata MANUSIA
Istilah Manusia Dalam Al-Qur’an. Ada tiga kata yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada manusia.
1. Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin, semacam insan, ins, nas, atau unas.
2. Menggunakan kata basyar.
3. Menggunakan kata Bani Adam, dan zuriyat Adam.
Uraian ini akan mengarahkan pandangan secara khusus kepada kata basyar dan kata insan. Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain.
Al-Quran menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna (dual) untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.
Karena itu Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk menyampaikan bahwa,
Aku adalah basyar (manusia) seperti kamu yang diberi wahyu (QS Al-Kahf [18]: 110).
Dari sisi lain diamati bahwa banyak ayat-ayat Al-Quran yang menggunakan kata basyar yang mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai basyar, melalui tahap-tahap sehingga mencapai tahap kedewasaan.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika kamu menjadi basyar kamu bertebaran (QS Al-Rum [30]: 20).
Bertebaran di sini bisa diartikan berkembang biak atau bertebaran mencari rezeki. Kedua hal ini tidak dilakukan oleh manusia kecuali oleh orang yang memiliki kedewasaan dan tanggung jawab.
Karena itu pula Maryam a.s. mengungkapkan keheranannya dapat memperoleh anak, padahal dia belum pernah disentuh oleh basyar (manusia dewasa yang mampu memberikan keturunan)
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang manusia (laki-lakipun)." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (QS Ali ‘Imran [3]: 47).
Demikian terlihat basyar dikaitkan dengan kedewasaan dalam kehidupan manusia, yang menjadikannya mampu memikul tanggung jawab. Dan karena itu pula, tugas kekhalifahan dibebankan kepada basyar (QS Al-Hijr [15]: 28) menggunakan kata basyar,
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS Al-Hijr [15]: 28)
dan QS Al-Baqarah (2): 30 yang menggunakan kata khalifah, yang keduanya mengandung pemberitaan Allah kepada malaikat tentang manusia.
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al-Baqarah [2]: 30)
Kata insan terambil dari akar kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Pendapat ini, jika ditinjau dari sudut pandang Al-Quran lebih tepat dari yang berpendapat bahwa ia terambil dan kata nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).
Kitab Suci Al-Quran –seperti tulis Bint Al-Syathi’ dalam Al-Quran wa Qadhaya Al-Insan– seringkali memperhadapkan insan dengan jin/jan. Jin adalah makhluk halus yang tidak tampak, sedangkan manusia adalah makhluk yang nyata lagi ramah.
Kata insan, digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Manusia yang berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan.
KESIMPULAN dari penjelasan kata manusia di atas adalah penggunakan kata manusia tersebut bukan bermakna bentuk fisik manusia yg hanya seperti manusia bumi kita2 ini. Bahkan dlm kata INSAN diakui akan adanya perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan. Dan BASYAR dapat berarti (1) proses penciptaan manusia dari awal hingga dewasa (2) manusia dewasa yg dapat membuahi/ bertanggung jawab dlm kehidupan (3) kesamaan bahwa Nabi adlh makhluk biasa seperti kita.
SELANJUTNYA MENGENAI BUMI : bumi pun dlm Quran digunakan beberapa istilah, hanya saja tidak juga dijelaskan secara detail bahwa makna bumi dlm Quran merupakan PLANET KETIGA TERDEKAT DGN MATAHARI. Apalagi definisi matahari adl bintang besar yg bersinar. Kalau mataharinya banyak? JADI APAKAH KITA YAKIN YG DIMAKSUD BUMI DLM QURAN HANYA PLANET KITA INI?
Apalagi Nabi Muhammad diciptakan sbg Nabi Rahmatan LilAlamin = Nabi dgn rahmat alam semesta. (gak hanya bumi kita temen2)
Apalagi JUMLAH GALAKSI di dunia ini banyak banget, yaitu Galaksi terdiri dari milyaran bintang-bintang. Terdapat sekitar tiga trilliun bintang dalam galaksi yang terbesar. Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 milyar bintang, sementara galaksi kecil memiliki 100 milyar bintang. dan jumlah galaksi ada 300 milyar galaksi di alam semesta ini. (sumber Harun Yahya).
Ada yg bilang alien adl Jin (kebanyakan sumbernya buku Dialog Dengan J*n Mu*lim). Saya cuma kasih saran, buku itu kan sumber rujukannya orang kesurupan jin kafir yg kemudian masuk Islam (jin muallaf), sedangkan kita kan umat muslim ya sumbernya cuma 2 yaitu AL QURAN & HADIS. Masa sih kita percaya ama jin yg gak terjamin kebenarannya? Padahal Allah udah meringatin kita dgn dalil,
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (Al An’am [6] : 100)
Selain itu kalau kita telaah lebih dlm ALIEN lebih mirip MANUSIA/JIN ?
1. Jin tercipta dari api (non materi) sehingga kita tidak bisa menyentuhnya. (Al Hijr 27). Banyak kejadian Alien dapat disentuh bahkan ada yg diotopsi.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS Al Hijr [15] : 27)
2. Manusia tercipta dari tanah (materi), sehingga dapat disentuh, alien juga bisa disentuh bukan. Selain itu kata “INSAN” mengakui akan adanya perbedaan bentuk fisik, kecerdasan dll.
3. Jin berbeda dimensi dgn kita (punya kehidupan sendiri), sedangkan alien suka muncul di dimensi kita.
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS Asy Syuura [42] : 29).
*Allah menyebarkan makhluk melata (manusia) diantara langit dan bumi.
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Faatir [35] : 28).
*makhluk melata (manusia) berjenis2.
Untuk masalah yang menjadi tanda tanya para ahli pikir abad 20 mengenai kehidupan diluar planet bumi kita ini Allah berfirman dalam AlQur'an :
Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi
Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.
Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(QS Asy Syuura [42] : 29).
Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka /malaikat/ tidak menyombongkan diri. (QS An Nahl [16] : 49)
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS Al Isra [17] : 44)
Hai manusia ! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara. (QS Al Baqarah [2] : 21).
Makhluk-makhluk yang ada di langit dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS Ar Rahmaan [55] : 29)
Tidak ada satu makhlukpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS Maryam [19] : 93)
Ayat-ayat seperti itu banyak sekali. Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam yang ada diplanet bumi kita ini hanyalah satu jenis makhluk diantara makhluk-makhluk hidup lainnya, bukan satu-satunya makhluk hidup.
Pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang Nabi Adam dan istrinya yang dulu bertempat tinggal di bumi Muntaha sebagai bumi yang letaknya pada galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya serta pembahasan mengenai perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi itu, kita sudah mengenal ada banyaknya langit dan bumi didalam bentangan alam semesta ini.
Dan sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita perhatikan kembali firman Allah berikut ini :
Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah / hukum-hukum Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS At Thalaq [65] : 12)
Dari ayat (65 : 12) diatas nyatalah bahwa yang dimaksud Qur'an dengan istilah Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini.
Menurut ketentuan tata bahasa, istilah itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari samawaat, namun wujud dan keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti angkasa atau atmosfir dimana hujan turun membasahi bumi, sedangkan samawaat berarti planet-planet yang bersamaan wujudnya dengan bumi.
Jika kita memperhatikan maksud dari ayat (42 : 29) yang kita tuliskan pada bagian awal, maka akan semakin jelas diketahui bahwa Samawaat adalah planet-planet dimana makhluk yang berjiwa hidup berkembang biak seperti yang berlaku diplanet bumi kita ini, dan menurut ayat (24 : 45) berikut dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan makhluk berjiwa atau istilah Qur'annya Dabbah adalah yang berjalan dengan perutnya, dengan empat kaki (sama halnya dengan hewan) dan atas dua kaki sebagaimana keadaan manusia.
Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya /melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki /manusia/ serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS An Nur [24] : 45)
Tentu ada orang yang mengartikan istilah Dabbah yang termuat pada ayat (42 : 29) itu dengan berbagai istilah, tetapi ayat (24 : 45) telah menerangkan arti istilah itu sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu didapatlah kepastian bahwa dipermukaan planet dalam tata surya juga hidup makhluk-makhluk yang berupa hewan melata atau hewan berkaki empat serta makhluk hidup yang berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya seperti yang berkembang biak diplanet bumi kita ini.
Kembali pada surah (65 : 12) diatas bahwa Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya yang lain secara tersirat, AlQur'an juga mempertegas dengan mengatakan bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada tumbuhan, bebatuan dan lain sebagainya.
Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin ? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS Luqman [31] : 20)
Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya". (QS Saba [34] : 22)
Adanya kehidupan dipermukaan planet-planet pada bahagian langit yang lainnya sebagaimana maksud ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas, dapatlah dijadikan anak kunci bagi membuka lembaran baru tentang Astronomi yang dalam teori sarjana-sarjana barat selama ini terkandung keraguan dan kontradiksi yang tidak terpecahkan.
Adanya UFO (Unidentifiet Flying Objects) yang pesawatnya berbentuk piring terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun pendapat-pendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan dan diawaki oleh manusia cerdas dari planet lain (ETI = Extra Terrestrial Intelligence Being) menjadi alasan positif yang menguatkan pendapat adanya kehidupan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku dibumi.
Peradaban mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa melawan hukum-hukum alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu melakukannya, hal ini terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang diatas permukaan bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi yang didalam AlQur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh para penafsir Qur'an selama ini dengan pengertian Gunung.
Kita bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi Adam as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka terlebih dahulu singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi lainnya dalam bentangan tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi yang lainnya sampai pada planet bumi kita ini sebagai bumi terakhir yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka dan bersemayamnya jasad mereka.
Menurut riwayat yang ada, makam atau kuburan dari istri Nabi Adam yang sering disebut orang dengan nama Siti Hawa, terletak dikota Jeddah, berukuran sangat panjang (ingat bahwa manusia pertama kalinya diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan tubuh tinggi - lihat Hadist Qudsi yang pernah saya tuliskan pada artikel : Misteri Adam manusia pertama).
Kota Jeddah sendiri berartikan "Nenek".
Hanya saja bagaimanapun rujukan yang pasti, termasuk Hadist Rasulullah Saw yang menjelaskan mengenai kuburan Hawa tersebut belum pernah saya dapatkan dan saya baca.
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan . Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Al An’am [6] : 98)
Tidak heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara silsilah adalah masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi yang begitu tinggi karena memang mereka sudah lebih dulu ada daripada kita, sehingga sedikit banyaknya mereka telah berhasil menyibak beberapa rahasia alam, termasuk masalah penolakan kepada gaya alami, gravitasi bumi.
Allah selalu menekankan kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit dan bumi dalam hampir setiap ayat-ayat AlQur'an, ini menunjukkan betapa Allah sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha kuasaan Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isyu-isyu sesat bahwa Allah mempunyai sekutu didalam kebesaranNya.
Ada dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah para ahli, yaitu : yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting atau centrifugal seperti pesawat terbang.
Dan Dialah yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu kendarai dari benda terapung (fulku) dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami. (QS Az Zukhruf [43] : 12-14)
Kedua macam kendaraan ini oleh ayat (43 : 12-14) diatas disebutkan dengan kendaraan terapung dan ternak.
Yang dimaksud dengan ternak adalah kuda, unta, keledai dan sebagainya. Benda terapung adalah segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh tekhnologi manusia tentulah termasuk dalamnya piring terbang !
MasyaAllah, sejak 14 abad yang lalu, AlQur'an sudah menyatakan bahwa manusia pada saatnya nanti akan mampu mengendarai suatu benda terapung yang dulu tidak bisa dilakukannya.
Penjelasan II (Sejarah Ilmiah)
Misteri mengenai fenomena yang seringkali terjadi dengan kehadiran Piring Terbang atau benda tak dikenal yang biasa disebut UFO ini sangat menghebohkan manusia dibanyak negara. Kehadiran mereka seringkali merontokan pendapat manusia adalah satu-satunya mahluk yang sangat cerdas dimuka bumi, begitupula sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah. Al-Qur’an dan Sciene mencoba mengungkap masalah ini berdasarkan kajian dan peristiwa yang telah terjadi.
Kesimpulan sementara mengenai siapa pengendara piring terbang (UFO) atau sering juga disebut aliens dari berbagai sumber berdasarkan Al-Qur’an dan Sciene yaitu ;
Yang kesatu, ada banyak dugaan bahwa berdasarkan tafsir Al-Qur’an dahulu dibumi pernah ada mahluk hidup lain sebelum Nabi Adam A.S. yang memiliki peradaban sangat tinggi. Lihat kisah kejadian Nabi Adam A.S. diciptakan yang diprotes para malaikat karena dianggap akan merusak seperti makhluk sebelumnya.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS Baqarah [2] : 30)
Pemahaman “Khalifah” itu dipahami bukan “wakil” melainkan diartikan sebagai “pengganti” dasarnya :
Dia-lah yang menjadikan kamu (pengganti-pengganti) khalifah-khalifah di muka bumi. (QS Fathir [35] : 39)
Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (QS Yunus [10] : 14)
Atau di dalam tafsir ibnu Katsir (hal 104)
“Yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun dan generasi demi generasi”.
Menurut Ilmu Pengetahuan :
a. Di puncak Big Hill Pegunungan Cumberland di Jackson County Kentucky, terletak lapisan batu pasir dari zaman karbon. Di tahun 1880-an batu itu dilindas roda kereta yang lewat sehingga suatu ketika permukaan batunya pecah. Ketika remukan akibat pecahan itu sudah tidak menutupi lagi, sederetan jejak ditemukan di atas lapisan karbon berusia sekitar 300 Juta tahun (sebelum perkiraan waktu adanya Adam), Jejak-jejak yang ditemukan adalah dua jejak manusia, ukuran baik, ibu jari terbuka lebar dan mempunyai tanda yang amat jelas. Jejak ini diperiksa oleh PRof. JF Brown dari Berea College, Kentucky. (kutipan dari The American Antiquarian, 7:39, Januari 1885)
b. Sepasang jejak kaki manusia (ada fotonya, sama dengan jejak kaki manusia biasa bentuknya) pernah menghiasi lempengan batu kapur di tepi barat Sungai Mississippi di St. Louis. Di tahun 1816 atau 1817, lempengan itu digali dari posisinya dan dipindahkan oleh Bp. George Rappe ke desa Harmony (sekarangNew Harmony Indiana). Panjang jejak itu 10 inc dan lebar 4 inc di jari kaki, terpisah 6 inc di tumit, dan 13 inc di jari kakinya, menurut laporan Henry R. Schoolcraft, “jari-jari kaki amat terbentang, dan telapak kakinya rata seperti yang akan terjadi pada mereka yang terbiasa lama tidak mengenakan sepatu. Walaupun keadaannya seperti itu, jejak tersebut mencolok amat alami, menunjukkan rincian otot, dan membengkaknya tumit serta jari-jari kaki, dengan ketepatan dan kebenaran alami, yang tidak dapat saya salin, dengan tepat, dalam gambar ini…. (maaf gambar tidak bisa saya scan) Penelitian dari segala segi akan menjamin kesimpulan bahwa jejak ini terbuat pada waktu batu ini masih cukup lunak sehingga tekanan akan membentuk jejak tersebut dan bahwa jejak kaki ini alami dan asli. Dalam skema geologi, batu kapur ini mengeras sekitar 270 juta tahun yang lalu (jauh sebelum perkiraan adanya Adam). Batu dan jejak kaki dikatakan mengalami bukti keausan dan penuaan yang sama. (dikutip dari The American Journal of Science and Arts,1:5:223-31,1882)
c. Fosil jejak kaki yang mungkin tertua yang sudah tersingkap ditemukan di bulan Juni 1968 oleh William J. Meister seorang kolektor fosil. Diperkirakan jejak kaki itu berumur sekitar 300-600 juta tahun yang lalu juga dengan bukti pendukung adanya seekor tribolet yang ada jejak fosilnya di bawahnya (seolah tribolet itu terinjak jejak kaki tsb). Tribolet adalah invertebrata laut berukuran kecil, kerabat dari udang dan kepiting yang banyak dijumpai sekitar 320 juta tahun yang lalu sebelum punah 280 juta tahun yang lalu. Hal yang sangat aneh, adalah jejak kaki manusia itu mengenakan alas kaki sederhana…. Ditemukan di Antelope Spring, 43 mil di barat Delta, Utah. (Ada gambarnya tapi tidak saya scan)Tanggal 20 Juli 1968, seorang geologi dari Tucson Arizona Dr. Clifford Burdick, meneliti jejak itu dan ditemukan jejak menumpuk di atas alas kaki itu seperti jejak seorang anak-anak. (kutipan Creation Research Society Quarterly, Desember 1968) dan masih banyak bukti-bukti penemuan tentang jejak kaki yang berumur puluhan juta bahkan ratusan juta tahun yang lalu.
Perkiraan adanya Adam menurut Doktor Adil Thoha Yunus di dalam bukunya, Hayat Al-Anbiya Bayna Haqoiq at Tarikh wa al Mukasyafat Al-Atsariyyah al-Jadidah) adalah sekitar 600 tahun sebelum masehi, ini didasarkan keterangan dari kitab Taurat yang tertua.
(Al-Baqarah [2] : 117)
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
(Asy-Syuura [42] : 29)
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi
dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
Kedua ayat suci dalam Al Quran ini menegaskan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan dikeduanya, baik di langit dan bumi oleh Allah juga diciptakan makhluk-makhluk melata (makhluk yang berjalan di permukaan tanah) dan menghuni baik di langit (bintang/planet lain) maupun di bumi.
Oleh karena itu, bukankah mungkin saja UFO-UFO yang datang ke bumi ini adalah “makhluk melata” yang berasal dari planet lain (extra terrestrial) dan di bumi.
Menurut Ilmu Pengetahuan
Yang pertama mahluk UFO (Aliens) tersebut dari luar angkasa.
Rujukan misteri adanya mahluk dari luar angkasa adalah Kejadian Tunguska: Misteri Ledakan Mahadasyat di Siberia (1908)
Kejadian ini bermula pada pagi hari tanggal 30 Juni 1908 , kafilah-kafilah di Gurun Gobi menyaksikan sebuah bola api menyala dan yang meluncur dengan cepat di langit untuk akhirnya lenyap di sebelah utara tapal batas Mongolia. Beberapa saat kemudian terjadilah ledakan maha dahsyat di dataran tinggi Siberia Tengah, Rusia, didekat sungai Tunguska, yang tercatat pada seismograf-seismograf di Irkutsk (880 kam ke selatan), Moskow (5000 km) ke barat, St. Petersburg, (Leningrad sekarang) dan bahkan sejauh Washington dan Jakarta.
Penduduk di daerah itu yang sangat langka melaporkan timbulnya tiang api yang menjulang setinggi langit, disusul oleh gelombang panas, serangkaian menggelegar, gelombang-gelombang angin sekencang taufan dan turunnya hujan yang berwarna hitam.
Baru 19 tahun kemudian dikirim ekspedisi ilmiah di bawah pimpinan Prof. L. Kulik, yang diulangi lagi pada tahun-tahun 1928 dan 1929. Fakta-fakta yang dikumpulkan mengagumkan dunia ilmu pengetahuan: daerah hutan yang berbentuk lonjong dengan ukuran kurang lebih 25 x 15 km mengalami kehancuran total, sedang lingkaran luar dengan ukuran kurang lebih 50 x 45 km mengalami kerusakan berat. Prof. Kulik almarhum ialah seorang ahli meteorit dan sampai akhir hayatnya mencoba dengan sia-sia untuk membuktikan adanya “Meteor Tunguska”. Versi lain kemudian menyangka adanya sekelompok meteor. Namun tidak berhasil ditemukan sisa-sisanya seperti pada kepundan-kepundan meteor lainnya. Kemudian dilontarkan kemungkinan adanya komet, namun hal itu tidak sesuai dengan laporan para saksi.
Setelah tibanya zaman atom baru disadari bahwa ledakan maha dahsyat di Tunguska memperlihatkan ciri-ciri suatu ledakan nuklir! Ciri-ciri itu antara lain ialah bahwa pohon-pohon di hutan sekitarnya yang selamat dari ledakan, memperlihatkan lingkaran tahunan yang lebih gemuk untuk tahun 1908 daripada tahun-tahun lainnya. Dari keadaan pohon-pohon yang hangus terbakar juga dapat disimpulkan, bahwa ledakan yang memancarkan panas itu terjadi bukannya di permukaan bumi melainkan di udara.
Demikian juga telah ditemukan butir-butir magnetit ukuran mikroskopis di samping butir-butir silikat seperti kaca yang kadang-kadang mengandung partikel besi. Bahan-bahan yang sama ditemukan sehabis percobaan-percobaan nuklir di Alamogordo, Amerika Serikat, dan terbentuk oleh suhu sangat tinggi dari ledakan nuklir. Menurut perkiraan, ledakan maha dahsyat di Siberia pada tahun 1908 itu berkekuatan 30 megaton.
Dalam dua dasawarsa terakhir ini telah terungkap perspektif lain terhadap teka-teki Tunguska dengan adanya penelitian oleh ahli-ahli aerodinamika dan ahli-ahli peroketan, yang dipelopori oleh Dr. Felix Zigel. Analisa dari laporan para saksi, bukti-bukti dari gelombang balistik dan bentuk daerah kerusakan menunjukkan bahwa lintasan yang ditempuh oleh benda dari kosmos itu bukanlah lurus, melainkan semula datang dari arah selatan, di atas desa Keshma membelok ke timur dan diatas desa Preobrazhenka berubah arah ke barat. Tiba di sebelah utara desa Vanavara terjadilah ledakan maha dahsyat itu.
Lintasan yang berbelok-belok itu tidak mungkin dilakukan oleh suatu benda alamiah, melainkan hanya dapat dilakukan oleh suatu benda buatan, sehingga timbullah dugaan bahwa penyebabnya ialah wahana antariksa yang datang dari peradaban lain!
Hipotesa wahana antariksa dari luar bumi itu ada dua macam, meskipun kedua-duanya berdasarkan anggapan bahwa telah terjadi suatu ketidakberesan teknis. Yang satu mengira bahwa terjadi kerusakan pada sistem propulsinya sehingga terjadilah ledakan maha dahsyat yang memusnahkan tamu dari luar bumi tadi. Hanya butiran mikroskopis saja yang masih tertinggal yang merupakan sisa dari wahana antariksa semula.
Hipotesa yang lain mengira, bahwa obyek dari kosmos itu mengalami kesulitan dalam sistem pengemudian sehingga hampir membentur permukaan bumi. Maka dari itu pada saat terakhir ia terpaksa melakukan koreksi arah dengan menyalakan motor roket nuklirnya, sehingga ia berhasil meninggalkan bumi untuk selanjutnya meneruskan perjalanannya ke arah Planet Venus.
Apa pun sebabnya, kita boleh merasa bersyukur bahwa ledakan maha dahsyat tadi tidak terjadi di atas salah satu kota metropolitan, melainkan di daerah yang jarang penduduknya. Namun, menurut Ian Ridpath (Messages from the Stars, Fontana/Collins, Glasgow 1978), di dalam tahun 1977 para sarjana Uni Sovyet mengumumkan penemuan bahan carbonaceous chonditer yang lazimnya terdapat di kepala komet.
Apakah dengan demikian teka teki Tunguska telah terjawab untuk penghabisan kesekian kalinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar