Rabu, 27 Februari 2013

Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Konsep Dasar 

Seperti yang teah kita pelajari bahwa Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan. Sedangkan keperilakuan (atau kita membicarakan dalam arti sikap dan motivasi) adalah perilaku dari pelaku akuntansi yang merupakan aspek penting dalam pelaksanaan sistem akuntansi tersebut.

Akuntansi Keperilakuan ini merupakan sebuah cabang dari akuntansi (diantaranya ada akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen) akuntansi keperilakuan ini berawal dari sebuah konsep yang dibangun dari penelitian-penelitian atau riset-riset di bidang ilmu keperilakuan (behavioral science). Riset dibidang ilmu keperilakuan ini memiliki dua kriteria, yang pertama adalah berkaitan dengan perilaku manusia, dan yang ke dua adalah dilakukan secara ilmiah (scientific manner).

Istilah akuntansi keperilakuan ini baru muncul pada tahun 1967 dalam artikel journal of accounting research oleh becker, beliau mengatakan bahwa penelitian akuntansi keperilakuan ini mengaplikasikan atau mempergunakan teori dan metodologi dari ilmu keperilakuan untuk melihat hubungan antara informasi dan proses akuntansi dengan perilaku manusia (termasuk perilaku organisasi)

Teori-teori yang digunakan dalam riset akuntansi keperilakuan ini banyak sekali, diantaranya yang paling dominan adalah teori motivasi, yang secara garis besar terdiri dari 3 teori yaitu Content Theories, yang menjelaskan apa motivasi seseorang dalam bekerja; Process Theories (Expectancy Theories), yang lebih menfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif (kesadaran) seseorang untuk bekerja , dan ; Conteporary Theory.

Ilmu keperilakuan itu sendiri didukung oleh 3 kontributor atau faktor utama, yaitu ilmu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial. (Siegel dan Marconi, 1989). Ilmu psikologi berfokus pada perilaku individu, sedangkan ilmu sosiologi dan psikologi sosial berfokus pada perilaku kelompok dan sosial. Ketiga faktor itu meliputi sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian. Berikut penjelasannya:



a. Sikap

Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi (yg brhbungan dg)tindakan, baik yang menguntungkan maupun kurang menguntungkan, tujuan manusia, obyek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang.

b. Motivasi

Motivasi merupakan proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran.



c. Persepsi (tanggapan)

Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan (menerjemah) suatu peristiwa, objek, serta manusia. Menurur kamus Bahasa Indonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang dalam lingkup yang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan oleh panca indra.

d. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant, dan pembelajaran sosial.

e. Kepribadian

Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespons lingkungannya. Kepribadian adalah inti sari dari perbedaan individu.



Ruang Lingkup

terdapat tiga pilar utama Akuntansi Keperilakuan yaitu: perilaku manusia, akuntansi, dan organisasi. Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et al. 1989). Istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, manajemen pertangungjawaban, dan lain-lain. Secara lebih terinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:

1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap penggunaan sistem akuntansi, yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dalam perusahaan.

2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan.

3. Metode untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar