Salah satu contoh di sini adalah ‘permainan’ yang disebut sebagai Dilema Tahanan.
Cerita ini bermula dengan ditangkapnya dua orang penjahat, sebut saja Joker dan Two-Face. Mereka ditangkap atas tuduhan kepemilikan senjata api dengan tuntutan 1 tahun penjara. Selain itu, mereka juga dicurigai sebagai dalang perampokan yang terjadi di Bank Gotham beberapa hari sebelumnya. Sayangnya, polisi tidak memiliki bukti akan hal ini. Langkah polisi selanjutnya adalah menginterogasi Joker dan Two-Face dalam ruangan yang terpisah dan membuat penawaran berikut:
Saat ini kami dapat memenjarakan Anda selama satu tahun atas kepemilikan senjata api. Akan tetapi jika Anda mau mengaku sebagai perampok Bank Gotham beberapa hari lalu dan bersaksi bahwa kawan Anda ikut serta dalam perampokan tersebut, maka Anda akan kami bebaskan sementara kawan Anda akan kami penjarakan selama 10 tahun. Meskipun demikian, jika kalian sama-sama mengaku atas tuduhan tersebut, maka kami tidak membutuhkan kesaksian Anda atas kejahatan kawan Anda. Dan sebagai reward atas kerja sama kalian berdua, kami hanya akan memenjarakan kalian selama 3 tahun.Jika mereka hanya memikirkan kemungkinan hukuman mereka masing-masing, menurut Anda keputusan apa yang mereka ambil?
Pertama-tama, kita lihat apa yang dipikirkan oleh Joker:
Hm, Two-Face bakal ngaku ga ya? Kalau dia ngga ngaku, mending gw ngaku aja supaya bisa bebas. Tapi kalau dia ngaku, gw juga harus ngaku. Daripada gw dipenjara 10 tahun sementara dia bebas, mending dipenjara 3 tahun. OK, apapun keputusan Two-Face, gw HARUS ngaku.Dalam Teori Permainan, strategi Joker di atas bisa disebut sebagai Strategi Dominan, yaitu keputusan terbaik bagi seorang pemain apapun strategi pemain lawan. Seperti yang bisa kita lihat, Strategi Dominan bagi Joker adalah mengaku atas kejahatan nya sendiri dan bersaksi atas kejahatan Two-Face.
Lalu apa keputusan Two-Face. Tentu saja dia akan mengambil keputusan yang sama, mengaku atas kejahatan nya sendiri dan bersaksi atas kejahatan Joker. Karena bagaimanapun juga, keputusan itu lebih baik bagi dirinya sendiri apapun keputusan yang diambil Joker.
Akhir dari cerita ini mudah ditebak. Joker dan Two-Face mengaku atas kejahatan mereka dan dipenjarakan selama 3 tahun. Pada akhirnya, timbul penyesalan di hati mereka. Seandainya saja mereka berdua sama-sama DIAM dan tidak mengakui kejahatan mereka, mereka hanya perlu menghabiskan waktu di penjara selama 1 tahun.
Alaa.. crita nya ni kan mrip wktu bljar ekonomi mikro wan... ckckck... -_-!!
BalasHapushahahaha...
BalasHapusby u1
Npa woy??? Tak jelas qo ney...
BalasHapusMadli,, ada blog jg wan,,, http://madliakuntansi.blogspot.com
BalasHapusdmana ne aku...???
BalasHapusWonderful article! This is the kind of information that should be shared across the web. Shame on Google for not positioning this submit higher! Come on over and seek advice from my site . Thanks =)
BalasHapusmy web site: This
Kamu berada di blog yuwan blackholes.haha
BalasHapus